Table of Contents

Pengertian Sitasi Dan Tata Cara Mensitasi Artikel Jurnal Model APA Dan MLA

Pengertian Sitasi

Sitasi atau kutipan adalah sebuah istilah yang menyatakan adanya informasi mengenai referensi yang digunakan oleh seseorang ketika mengambil tulisan dari berbagai sumber untuk karya ilmiah yang dihasilkannya. Ada beberapa cara dalam melakukan sebuah sitasi yaitu:

  • Kutipan (menggunakan kalimat karya orang lain untuk mengutip tulisan.
  • Parafrase (menggunakan kata-kata sendiri untuk mengutip tulisan karya orang lain).
  • Rangkuman (menggunakan kata-kata pribadi untuk mengungkap gambaran umum dari tulisan orang lain).
  • Copy (gambar, tabel, atau angka-angka yang bersumber dari tulisan orang lain).

Hal-hal yang perlu disertakan ketika melakukan proses sitasi dalam suatu teks, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Nama keluarga/nama akhir pengarang atau editor (nama organisasi yang bersangkutan). Tidak perlu menyatakan nama pengarang secara utuh, sementara untuk inisial ada beberapa peraturan untuk kasus tertentu.
  • Tanggal publikasi, yang dimaksud tanggal dalam hal ini umumnya adalah tahun publikasi.
  • Nomor halaman, nomor halaman disini bersifat opsional artinya bisa digunakan bila perlu dan memungkinkan.

Pola dasar dalam sebuah sitasi dalam teks adalah: (Nama keluarga/nama akhir pengarang tanggal publikasi, nomor halaman).

Nomor halaman bisa disimbolkan dengan h.halaman untuk mengutip satu halaman, sementara penggunaan hh.halaman untuk merujuk ke beberapa halaman. Penggunaan nomor halaman sangat diperlukan ketika mengutip atau memparafrase sebuah publikasi cetak agar memudahkan pembaca mencari informasi yang dimaksud (Fadilla, 2006).

Contoh:

  • Merujuk ke halaman tertentu → (Andi 2010, h. 46) atau (Andi 2010 hh. 46-52)
  • Merujuk secara umum → (Andi 2010)

Tata Cara Mensitasi Artikel Jurnal

Ada beberapa model yang digunakan untuk mensitasi artikel jurnal, diantaranya adalah APA (American Psychological Association) dan MLA (Modern Language Association) (Sugiarsi & Hosizah, 2018). Contoh sitasi dengan model APA dari artikel jurnal adalah sebagai berikut:

Jenis SumberKutipan/ Catatan Dalam TeksDaftar Pustaka
Jurnal1. (Kim, 2010, p. 311)
2. (Kim, Mirusmonov, Lee, 2010, p. 311) → kutipan pertama
3.  (Kim et al., 2010, p. 311) → kutipan kedua
Kim, C., Mirunsmonov, M., Lee, I. (2010). An Empirical Examination of Factors Influencing The Intention to Use Mobile Payment. Computer in Human Behavior, 26,               310-322.               . Doi:10.2016/j.chb.2009.10.013

Sementara untuk sitasi dengan model MLA dari artikel jurnal contohnya sebagai berikut:

Jenis SumberKutipan/ Catatan Dalam TeksDaftar Pustaka
JurnalJonathan         (1112)                       berpendapat bahwa…….Jonathan, Karim. “Beyond Growth: Library and Development.” Annals of Library Research 40. 5(2015): 1111-1130.

Berikut adalah beberapa model sitasi artikel jurnal dalam beberapa cara mensitasi:

1). Kutipan

a. Kutipan langsung

Kutipan langsung adalah kutipan yang dibuat sama persis dengan sumbernya. Latar belakang dilakukan kutipan langsung adalah sebagai berikut.

  • Kutipan langsung hanya digunakan apabila perkataan atau ungkapan asli pengarang demikian padat, berbobot, dan meyakinkan.
  • Kutipan langsung digunakan karena apabila perubahan (melalui parafrasa) dapat menyebabkan salah paham atau salah tafsir.
  • Kutipan langsung dilakukan untuk mengutip rumus-rumus, seperti rumus matematika, kimia, atau rumus ilmiah lain.
  • Kutipan langsung dari bahan non-komersial (tanpa hak cipta) dapat dilakukan tanpa izin pengarang.

a.1 Kutipan Pendek

Kutipan pendek adalah kutipan yang berisi kurang dari 40 kata, dengan tata cara sitasi yaitu memberi tanda kurung setelah paragraf kutipan langsung. Penulisan dengan model APA memenuhi aturan sitasi (Nama belakang pengarang, tahun publikasi artikel jurnal, p./pp.halaman), contoh (Misbah, 2010, p. 46) . Penerapan sitasi artikel jurnal dengan model APA dalam kutipan langsung adalah sebagai berikut:

Satu Pengarang

Demokratisasi pemerintahan lokal sulit terwujud karena “selama ini masyarakat sering kali belum optimal atau belum bersungguh-sungguh dalam menjalankan fungsi partisipasi dan kontrol terhadap jalannya pemerintahan” (Ratnawati, 2006, p. 160).

Dua pengarang

Demokratisasi pemerintahan lokal sulit terwujud karena “selama ini masyarakat sering kali belum optimal atau belum bersungguh-sungguh dalam menjalankan fungsi partisipasi dan kontrol terhadap jalannya pemerintahan” (Ratnawati & Dani, 2006, p. 160).

Tiga, empat, atau lima pengarang

Semua nama belakang pengarang ditulis untuk pengutipan pertama kali, contoh:

Demokratisasi pemerintahan lokal sulit terwujud karena “selama ini masyarakat sering kali belum optimal atau belum bersungguh-sungguh dalam menjalankan fungsi partisipasi dan kontrol terhadap jalannya pemerintahan” (Ratnawati, Dani, Farid, & Retno , 2006, p. 160).

Untuk pengutipan selanjutnya, hanya nama belakang pengarang pertama yang ditulis kemudian diikuti dengan et al. (dkk), contoh:

Demokratisasi pemerintahan lokal sulit terwujud karena “selama ini masyarakat sering kali belum optimal atau belum bersungguh-sungguh dalam menjalankan fungsi partisipasi dan kontrol terhadap jalannya pemerintahan” (Ratnawati et al., 2006, p. 160).

Penulisan dengan model MLA memenuhi aturan sitasi (Nama akhir penulis halaman artikel jurnal), contoh: (Misbah 46). Penerapan sitasi artikel jurnal dengan model MLA dalam kutipan langsung adalah sebagai berikut:

Satu Pengarang

Demokratisasi pemerintahan lokal sulit terwujud karena “selama ini masyarakat sering kali belum optimal atau belum bersungguh-sungguh dalam menjalankan fungsi partisipasi dan kontrol terhadap jalannya pemerintahan” (Ratnawati 160).

Dua Pengarang

Demokratisasi pemerintahan lokal sulit terwujud karena “selama ini masyarakat sering kali belum optimal atau belum bersungguh-sungguh dalam menjalankan fungsi partisipasi dan kontrol terhadap jalannya pemerintahan” (Ratnawati dan Dani 160).

Tiga, empat, atau lima pengarang

Semua nama belakang pengarang ditulis untuk pengutipan pertama kali, contoh:

Demokratisasi pemerintahan lokal sulit terwujud karena “selama ini masyarakat sering kali belum optimal atau belum bersungguh-sungguh dalam menjalankan fungsi partisipasi dan kontrol terhadap jalannya pemerintahan” (Ratnawati, Dani, Farid, dan Retno 160).

Untuk pengutipan selanjutnya, hanya nama belakang pengarang pertama yang ditulis kemudian diikuti dengan et al. (dkk), contoh:

Demokratisasi pemerintahan lokal sulit terwujud karena “selama ini masyarakat sering kali belum optimal atau belum bersungguh-sungguh dalam menjalankan fungsi partisipasi dan kontrol terhadap jalannya pemerintahan” (Ratnawati et al. 160).

a.2 Kutipan Panjang

Kutipan panjang adalah kutipan yang berisi lebih dari 40 kata, dengan tata cara sitasi yaitu memberi tanda kurung setelah paragraf kutipan langsung. Penulisan dengan model APA memenuhi aturan sitasi (Nama belakang pengarang, tahun publikasi artikel jurnal, p./pp.halaman), contoh (Misbah, 2010, p. 46) . Penerapan sitasi artikel jurnal dengan model APA dalam kutipan langsung adalah sebagai berikut:

Satu Pengarang

Principle-based teaching and principle-based learning are important in nursing, particularly as they relate to clinical skills. Clinical skills are usually taught according to principles, and this means that the students learns key principles associated with the skill, and then applies those principle to the actual performance of the skill (Hally, 2009, p. 6).

Dua pengarang

Principle-based teaching and principle-based learning are important in nursing, particularly as they relate to clinical skills. Clinical skills are usually taught according to principles, and this means that the students learns key principles associated with the skill, and then applies those principle to the actual performance of the skill (Hally & John, 2009, p. 6).

Tiga, empat, atau lima pengarang

Semua nama belakang pengarang ditulis untuk pengutipan pertama kali, contoh:

Principle-based teaching and principle-based learning are important in nursing, particularly as they relate to clinical skills. Clinical skills are usually taught according to principles, and this means that the students learns key principles associated with the skill, and then applies those principle to the actual performance of the skill (Hally, Smith, Harry, & John, 2009, p. 6).

Untuk pengutipan selanjutnya, hanya nama belakang pengarang pertama yang ditulis kemudian diikuti dengan et al. (dkk), contoh:

Principle-based teaching and principle-based learning are important in nursing, particularly as they relate to clinical skills. Clinical skills are usually taught according to principles, and this means that the students learns key principles associated with the skill, and then applies those principle to the actual performance of the skill (Hally et al., 2009, p. 6).

Penulisan dengan model MLA memenuhi aturan sitasi (Nama akhir penulis halaman artikel jurnal), contoh: (Misbah 46). Penerapan sitasi artikel jurnal dengan model MLA dalam kutipan langsung adalah sebagai berikut:

Satu pengarang

Principle-based teaching and principle-based learning are important in nursing, particularly as they relate to clinical skills. Clinical skills are usually taught according to principles, and this means that the students learns key principles associated with the skill, and then applies those principle to the actual performance of the skill (Hally 6).

Dua Pengarang

Principle-based teaching and principle-based learning are important in nursing, particularly as they relate to clinical skills. Clinical skills are usually taught according to principles, and this means that the students learns key principles associated with the skill, and then applies those principle to the actual performance of the skill (Hally dan John 6).

Tiga, empat, atau lima pengarang

Semua nama belakang pengarang ditulis untuk pengutipan pertama kali, contoh:

Principle-based teaching and principle-based learning are important in nursing, particularly as they relate to clinical skills. Clinical skills are usually taught according to principles, and this means that the students learns key principles associated with the skill, and then applies those principle to the actual performance of the skill (Hally, Smith, Harry, dan John 6).

Untuk pengutipan selanjutnya, hanya nama belakang pengarang pertama yang ditulis kemudian diikuti dengan et al. (dkk), contoh:

Principle-based teaching and principle-based learning are important in nursing, particularly as they relate to clinical skills. Clinical skills are usually taught according to principles, and this means that the students learns key principles associated with the skill, and then applies those principle to the actual performance of the skill (Hally et al. 6).

b. Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung sering digunakan untuk mengutip suatu artikel jurnal, namun seringkali menimbulkan kecurigan sehingga perlu menuliskan sitasi dari kutipan itu. Sama halnya dengan kutipan langsung, tata cara mensitasi artikel jurnal dengan kutipan tak langsung juga memiliki model APA dan MLA. Tata cara penulisan sitasi dari artikel jurnal adalah sebagai berikut:

Satu atau dua Pengarang

Water is necessary part of every person’s diet and of all the nutriens a body needs to function, it requires more water each day than any other nutrien (Whitney & Rofles, 2011, p. 17).

atau

Whitney and Rofles (2011, p. 17) state the body requires many nutriens to function but highlight that water is of greater importance that any other nutrient.

atau

Water in an essential element of anyone’s diet and Whitney and Rofles (2011, p. 17)) emphasise it is more important than other nutrient.

Tiga, empat, atau lima pengarang

Terdapat beberapa aturan sitasi dalam penulisan ini, diantaranya:

  • Kutipan pertama kali harus dicantumkan semua penulis

Contoh:

Research can be defined as a systematic method of creating new knowledge or a way to verify existing knowledge (Watson, Mc Kenna, Cowman & Keady, 2008, pp. 13-14)

  • Kutipan berikutnya nama belakang penulis pertama dan diikuti dengan et al.

Contoh:

Deciding on a research method demands the researcher consider carefully the problem or area of investigation being researched (Watson et al., 2008, pp. 13- 14).

Enam, tujuh, atau delapan pengarang

Jika mengutip karya dengan enam sampai delapan pengarang, maka mensitasinya hanya nama belakang dari penulis pertama dan diikuti oleh et al.

Contoh:

Something is…….(Suryana et al., 2010, p. 145)

Informasi yang sama disitasi lebih dari satu penulis

Jika ingin merujuk informasi yang sama dari lebih dari satu penulis, maka sitasi yang dicantumkan berupa daftar sumber dengan urutan abjad dalam kurung, serta dipisahkan menggunakan titik koma (;).

Contoh:

Resilience is seen as the ability to overcome adversary, combat stress and bounce back from hardship (Dawson, 2006, p. 17; Overton, 2008, p. 18).

Pengarang dengan tanggal/tahun yang sama

Jika sebuah karya dengan pengarang dan tanggal/tahun yang sama, bedakan antara artikel jurnal tersebut dengan menetapkan huruf kecil a, b, c, dll. Contoh:

Eyes are susceptible to melanoma, even tough it is rare (John, 2013a, p. 18) According to John (2013b, p. 18) that……………..

Kutipan dari sumber kedua

Ketika mengutip informasi dari suatu artikel jurnal, informasi yang digunakan ternyata dikutip oleh penulis lain. Sehingga tata cara mensitasinya yaitu dengan menuliskan nama belakang penulis asli diikuti kata (seperti dikutip nama belakang penulis dari artikel yang dibaca), contoh:

Hatta (seperti dikutip Hosizah, 2014, p. 7) manajemen informasi kesehatan adalah………….. artinya bahwa Hosizah mengutip karya dari Hatta

2). Parafrasa

Ada beberapa variasi yang bisa digunakan untuk melakukan sitasi artikel jurnal dalam sebuah parafrasa (Sukandar et al., 2014), aturan-aturannya adalah sebagai berikut:

a. Sumber yang ditulis oleh satu pengarang

Ketika nama dan tahun serta halaman artikel jurnal ada di dalam tanda kurung, maka sertakan tahun serta nomor halaman di dalam kalimat berikutnya di dalam paragraf.

Contoh:

Dalam sebuah studi tentang motif partisipasi, (Sorensen, 1998, p. 17) menyatakan bahwa…..

Sorensen (1998) juga menemukan bahwa…..

Jika nama pengarang yang sama dengan karya yang sama pula muncul di dalam paragraf yang sama pula maka penulisan tahun hanya disertakan pada saat nama pengarang pertama kali disebutkan.

Contoh:

Posisi perempuan selama dan setelah konflik semakin berubah. Sault (2004, p. 17) menjelaskan bahwa…… Selanjutnya Sault juga menemukan bahwa…..

b. Sumber yang ditulis oleh banyak pengarang

Dua pengarang

Ketika ditulis oleh dua pengarang maka selalu sertakan kedua nama pengarang setiap kali mengutip artikel jurnal dengan memparafrase.

Gunakan “dan” untuk dua pengarang yang merupakan bagian dari kalimat Contoh:

Mazurana dan McKay (1999, p. 18) percaya bahwa…..

Gunakan “&” bila nama-nama pengarang ditulis dalam tanda kurung Contoh:

…..(Mazurana & McKay, 1999, p. 18).

Tiga, empat, atau lima pengarang

Ketika ditulis oleh tiga, empat, atau lima pengarang, cara mensitasinya yaitu dengan menuliskan semua nama belakang pengarang ketika pertama kali kalimat parafrasa muncul dengan tahun publikasi (dengan tambahan nomor halaman); pada kalimat berikutnya hanya menyertakan nama belakang pengarang pertama diikuti dengan “et al.” dan tahun publikasi (nomor halaman bila diperlukan).

Contoh:

Kutipan pertama → Menurut penelitian…..(Negy, Shreve, Jensen, & Uddin, 2003. p. 19)

Kutipan kedua → Penelitian tersebut menyebutkan bahwa….(Negy et al., 2003, p.19)

Enam pengarang atau lebih

Ketika suatu tulisan ditulis oleh enam pengarang atau lebih maka hanya perlu mengutip nama belakang dari pengarang pertama diikuti dengan “et al.” dan tahun publikasi (nomor halaman bila diperlukan).

Contoh:

Watson et al. (2001, p. 20) berpendapat bahwa…….

…..hasil rancangan yang bagus (Watson et al., 2001, p. 20)

Baca Artikel Lainnya

Proposal Penelitian Analisis Merkuri Pada Produk Krim Pemutih Wajah Menggunakan AAS

Latar Belakang Kosmetik merupakan kebutuhan penting bagi manusia pada saat ini. Selain untuk bertujuan sebagai pembersih dan perawatan kulit, kosmetik juga digunakan untuk mengubah penampilan dan meningkatkan daya tarik tanpa

Pembelajaran Quantum Learning: Apa Manfaat Bagiku (AMBAK)

Pengertian AMBAK AMBAK adalah singkatan dari “Apa Manfaatnya BagiKu”. Sebelum seseorang melakukan beberapa aktivitas belajar, konsep Quantum Learning menyarankan untuk mengajukan pertanyaan pada diri sendiri, “Apa Manfaatnya BagiKu?”. Segala sesuatu

Contoh Instrumen Penilaian Sikap/Afektif, Penilaian Pengetahuan/Kognitif, Penilaian Keterampilan/Psikomotorik dalam Pembelajaran Kimia SMA Materi Koloid

Instrumen Penilaian Sikap/Afektif Lembar Observasi Sikap No Nama Peserta Didik Aspek yang dinilai Skor Bekerja dalam kelompok Disiplin Berani dalam bertanya dan menjawab Kreatif   1        

Overthinking: Mengenal Bahaya dan Tips untuk Mengatasinya

Overthinking adalah suatu proses berpikir yang berlebihan dan tidak produktif, dimana seseorang terus-menerus memikirkan dan menganalisis situasi atau masalah tanpa membuat keputusan atau tindakan. Ini dapat menyebabkan stres dan kecemasan

Sumber Penyebab Pencemaran Udara dan Hujan Asam

Pendahuluan Udara merupakan sumber yang paling penting bagi kehidupan manusia. Contohnya yaitu sebagai sumber untuk bernafas dan masih banyak lagi. Tidak hanya sebagian manusia saja yang dapat memanfaatkan udara. Hewan,

Laporan Praktikum Biokimia: Identifikasi Senyawa Golongan Vitamin (Vitamin B1, Vitamin B2, Dan Vitamin C)

Tujuan Mengidentifikasi vitamin B1, B2, C secara kualitatif dengan reaksi warna. Menjelaskan reaksi kimia yang mendasari identifikasi vitamin dalam sampel. Landasan Teori Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat