Jenis-Jenis Sampah
Sampah atau limbah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinjak dan sampah spesifik. Dampak limbah rumah tangga dapat mempengaruhi terhadap pencemaran lingkungan seperti penurunan kualitas tanah air, maka akan mempengaruhi terhadap tingkat kesehatan bagi orang lain. Klasifikasi limbah padat (sampah) menurut istilah teknis ada 6 kelompok, yaitu:
- Sampah Organik yang mudah busuk (garbage), yaitu limbah padat semi basah berupa bahan-bahan organic yang mudah busuk.
- Sampah Anorganik dan organik tak membusuk (rubbish) yaitu limbah padat anorganik atau organik cukup kering yang sulit terurai oleh mikro organisme, sehingga sulit membusuk, misalnya kertas, plastik kaca dan logam.
- Sampah abu, berasal dari hasil pembakaran.
- Sampah bangkai binatang (bead animal), yaitu semua limbah yang berupa bangkai binatang.
- Sampai sapuan (street sweeping), yaitu limbah padat hasil sapuan jalanan yang berisi berbagai sampah yang tersebar di jalanan.
- Sampah industry (industry waste), yaitu sebuah limbah padat buangan industri.
Sampah-sampah tersebut akan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) merupakan salah satu sumber pencemar yang diakibatkan oleh aktivitas manusia. Sampah-sampah yang berasal dari berbagai wilayah di tampung dalam suatu lahan yang luas, apabila tidak dikelola dengan baik akan menjadi potensi besar bagi pencemaran tanah. Penumpukan sampah yang ada di TPA berada di dalam tanah sampai menjadi gunungan sampah, jika tidak ada membran kedap air, maka kandungan dalam sampah masuk ke dalam tanah yang akan merusak ekosistem dalam tanah dan menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan lingkungan. Kondisi ini lebih buruk jika TPA yang ada mengandung Bahan Beracun Berbahaya (B3), maka zat-zat pencemar yang terkandung pada limbah B3 tersebut bisa masuk ke dalam tanah dan akan mengganggu organisme dalam tanah.
Dampak dari pembungan limbah padat organik yang berasal dari kegiatan rumah tangga, limbah padat organik yang didegradasi oleh mikroorganisme akan menimbulkan bau yang tidak sedap (busuk) akibat penguraian limbah tersebut menjadi yang lebih kecil yang di sertai dengan pelepasan gas yang berbau tidak sedap. Limbah organik yang mengandung protein akan menghasilkan bau yang tidak sedap lagi (lebih busuk) karena protein yang yang mengandung gugus amin itu akan terurai menjadi gas ammonia. Dampak dalam kesehatan yaitu dapat menyebabkan dan menimbulkan penyakit, potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah: penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat. Penyakit kulit seperti kudis dan kurap.
Bahan Kimia Penyebab Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah dapat terjadi karena adanya pencemaran secara langsung. Misalnya karena menggunakan pupuk secara berlebihan, pemberian pestisida atau insektisida, dan pembuangan limbah yang tidak dapat dicernakan seperti plastik. Pencemaran dapat juga melalui air. Air yang mengandung bahan pencemaran (polutan) akan mengubah susunan kimia tanah sehingga mengganggu jasad yang hidup di dalam atau di permukaan tanah. Pencemaran juga dapat melalui udara. Udara yang tercemar akan menurunkan hujan yang mengandung bahan pencemar ini, akibatnya tanah akan tercemar juga. Pencemaran tanah juga disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal Penyebab yang disebab kan oleh faktor internal adalah pencemaran tanah yang diakibatkan oleh aktivitas alam (secara alamiah) yang sulit diduga maupun dikendalikian dan bahkan tidak dapat atau sukar diukur. Sedangkan pencemar eksternal adalah pencemaran tanah yang disebabkan oleh aktivitas manusia baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Salah satu penggunaan bahan kimia dalam dunia pertanian adalah penggunaan pesisida untuk membunuh atau mengendalikan hama. Pestisida memiliki kandungan bahan aktif pada suatu lingkungan yang akan menimbulkan kemungkinan terjadinya pencemaran air dan tanah. Pestisida kemungkinan sulit atau tidak terurai oleh kegiatan mikroorganisme tanah. Hasil penguraian tersebut sampai batas tertentu juga sebagai bahan pencemar sehingga tanah mengalami pencemaran. Walaupun bahan tersebut sudah mengalami peruraian lebih lanjut, tetapi penggunaannya yang berulang-ulang menyebabkan konsentrasi di dalam tanah meningkat (Arif, 2015).
Dengan meningkatnya penggunaan pupuk anorganik dan organik juga dapat menyebabkan meningkatnya logam berat seperti Cd, Pb, Cu, Zn, Hg, As, Ni dalam tanah dan tanaman. Pemakaian pupuk anorganik dan pestisida kimia secara berlebihan akan meninggalkan residu bahan kimia seperti logam berat dalam tanah dan ini memungkinkan dapat menurunkan produktivitas lahan pertanian pada periode berikutnya. Logam berat bukan hanya berasal dari pestisida, namun juga dapat berasal dari limbah industri, limbah tambang, pembuangan limbah logam, bensin bertimbal, cat, residu pembakaran batu bara, tumpukan petrokimia, dan pengendapan dari atmosfer. Logam berat yang berada dalam larutan tanah atau yang dilarutkan oleh eksudat akar adalah tersedia untuk diserap tanaman. Meskipun tanaman memerlukan logam berat tertentu untuk pertumbuhannya, jumlah yang berlebihan menyebabkan logam berat tersebut menjadi beracun bagi tanaman. Dampak keracunan logam berat pada tanaman adalah pengurangan/ penurunan pertumbuhan tanaman, termasuk klorosis daun, nekrosis, kehilangan turgor, penurunan laju perkecambahan biji, dan kelumpuhan aparatus fotosintesis yang sering bekorelasi dengan percepatan proses penuaan atau kematian tanaman.
Bahan Kimia | Senyawa Kimia | Efek Yang Ditimbulkan |
Pestisida | Aldrin & Dieldrien | Tremor, koma, karsinogenesis |
DDT | Pusing, muntah dan tremor, nausea | |
Hydrogen Cyanide | Pemblokiran sistem pernapasan sel | |
Pentachlorophenol | Mengganggu metabolime sel, keracunan hati termasuk jaringan lemak dan gangguan kerja enzim tubuh. | |
Bahan Industri | Phenol | Gangguan jantung, peningkatan enzin hati, hanya karsinogen pada tikus |
Cholinated benzene | Pusing, dizziness, anemia, leukimia | |
Dioin dan furan | PCCD/PCDF | Chloracne, pusing dan kerusakan pada sistem syaraf. |
Pemanfaatan Sampah, Pencemar Plastik, Kaca, dan yang tidak dapat Membusuk
1). Sampah Plastik
Upaya yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan limbah plastik yaitu untuk didaur ulang menjadi barang yang sama fungsinya dengan fungsi semula maupun digunakan untuk fungsi yang berbeda. Misalnya ember plastik bekas dapat didaur ulang dan hasil daur ulangnya setelah dihancurkan dapat berupa ember kembali atau dibuat produk lain seperti sendok plastik, tempat sampah, atau pot bunga. Plastik dari bekas makanan ringan atau sabun deterjen dapat didaur ulang menjdai kerajinan misalnya kantong, dompet, tas laptop, tas belanja, sandal, atau payung. Botol bekas minuman bisa dimanfaatkan untuk membuat mainan anak-anak. Sedotan minuman dapat dibuat bunga-bungaan, asbak, pot, bingkai foto, taplak meja, hiasan dinding atau hiasan lainnya.
2). Sampah Kaca dan Gelas
Sampah gelas atau kaca yang sudah pecah dapat didaur ulang menjadi barang-barang sama seperti barang semula atau menjadi barang lainseperti botol yang baru, vas bunga, cindera mata, atau hiasan-hiasan lainnya yang mempunyai nilai artistik dan ekonomis.
3). Sampah Logam
Sampah dari bahan logam seperti besi, kaleng, alumunium, timah, dan lain sebagainya dapat dengan mudah ditemukan di lingkungan sekitar kita. Sampah dari bahan kaleng biasanya yang paling banyak kita temukan dan yang paling mudah kita manfaatkan menjadi barang lain yang bermanfaat. Sampah dari bahan kaleng dapat dijadikan berbagai jenis barang kerajinan yang bermanfaat. Berbagai produk yang dapat dihasilkan dari limbah kaleng di antaranya tempat sampah, vas bunga, gantungan kunci, celengan, gif box dll