Pembelajaran kuantum merupakan terjemahan dari bahasa asing yaitu quantum learning. Quantum Learning adalah kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Menurut (DePorter, 2010) metode pembelajaran Quantum Learning adalah suatu pengetahuan dan metodologi belajar yang menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi dan strategi belajar untuk memudahkan proses belajar mengajar yang berhasil dan efektif. Pada dasarnya Metode Quantum Learning merupakan metode pembelajaran yang memberikan kesempatan secara luas, nyaman dan menyenangkan kepada siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. Agar siswa berperan aktif dalam pembelajaran harus diciptakan suasana menggairahkan dengan menyajikan materi pembelajaran yang bersifat menantang, mengesankan dan dapat menumbuhkan serta meningkatkan daya kreatif. Partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran antara lain dapat diwujudkan dalam bentuk diskusi, kerja kelompok dalam kegiatan pembahasan materi pelajaran.

Sedangkan model pembelajaran Quantum Teaching yaitu pengubahan bermacam–macam interaksi yang ada di dalam sekitar momen belajar yang dilandasi oleh berbagai teori seperti Accelerated Learning, Multiple Intelligences, Neuro-Linguistic Programing, Experiential Learning, Cooperative Learning dan Element Effective of Instruction (Deporter, 2010). Quantum Teaching adalah model pembelajaran yang dapat membagi unsur – unsur pembelajaran menjadi dua kategori seperti konteks dan isi (Rachmawati, 2012). Kategori konteks meliputi: suasana hati, suasana lingkungan belajar yang diatur dengan baik, dasar pembelajaran, presentasi dan fasilitas. Sedangkan kategori isi meliputi: pengajar akan menemukan keterampilan bagaimana mengatakan kurikulum, pengajar akan menemukan strategi belajar yang diperlukan oleh peserta didik, yaitu: baik presentasi, fasilitas yang dinamis, keterampilan belajar untuk belajar dan keterampilan hidup (Yaseer, 2014).
Keseluruhan model Quantum Teaching ini mencakup kedua teori pendidikan dan pelaksanaan di kelas dengan cepat. Model ini menggambarkan praktek dasar penelitian terpadu yang terbaik dalam dunia pendidikan dengan keseluruhan yang membuat isi pembelajaran lebih bermakna dan relevan bagi kehidupan siswa (Suryani, 2013) sehingga memberikan pengalaman belajar kepada siswa (Taber, 2008).
Prinsip-Prinsip Quantum Learning
Prinsip-prinsip pembelajaran quantum memiliki lima prinsip, atau kebenaran tetap, serupa dengan asas utama pembelajaran quantum “Bawalah dunia mereka ke dalam dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dalam dunia mereka”. Prinsip ini mempengaruhi seluruh aspek pembelajaran quantum, prinsip tersebut adalah:
1. Mengetahui bahwa segalanya berbicara
Segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh guru (tatapan mata, gerakan tangan dan sebagainya), kertas yang dibagikan, rancangan pelajaran, alat bantu mengajar semuanya mengirim pesan tentang belajar.
2. Mengetahui bahwa segalanya bertujuan
Semua yang terjadi dalam pengetahuan mempunyai tujuan semuanya.
3. Menyadari bahwa pengalaman mendahului penamaan
Otak kita berkembang pesat dengan adanya rangsangan kompleks, yang akan menggerakkan rasa ingin tahu. Oleh karena itu, proses belajar paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari.
4. Mengetahui setiap usaha yang dilakukan dalam pembelajaran
Belajar mengandung resiko. Belajar berarti melangkah keluar dari kenyamanan. Pada saat mengambil langkah ini, mereka patut mendapatkan pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka.
5. Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan
Perayaan adalah sarapan pelajar juara. Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar (Zahran,2019).
Karakteristik Quantum Learning
Karakteristik Quantum Learning dalam model pembelajaran Quantum Learning yang terpenting adalah percepatan belajar, sarana dan prasarana, dan konteks dengan prinsip segalanya berbicara, segalanya bertujuan, pengalaman sebelum menemukan, akui setiap usaha pembelajar, dan jika layak dipelajari berarti layak untuk dirayakan. Ada beberapa karakteristik Quantum Learning yang ada dalam setiap pembelajaran yang dapat diterapkan, yaitu:
1) Menciptakan suasana yang menggairahkan
2) Perencanaan yang dinamis
3) Pemberdayaan landasan belajar yang kukuh
4) Penataan lingkungan belajar
5) Pemberdayaan keterampilan belajar (Suyatno, 2009).
Manfaat Quantum Learning
Pembelajaran Quantum dapat dikatakan sebagai model pembelajaran yang menekankan untuk memberikan manfaat yang bermakna serta menekankan pada tingkat kesenangan peserta didik. Menurut (Deporter & Mike Hernacki, 2010) dengan belajar menggunakan model pembelajaran Quantum Learning akan didapat beberapa manfaat yaitu :
1. Sikap positif dalam belajar
Sikap positif dalam belajar, guru memberikan sugesti yang positif kepada siswa dengan penataan lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan untuk melakukan proses belajar. Siswa dikondisikan kedalam lingkungan belajar yang optimal baik secara fisik maupun mental. Bersikap positif terhadap proses pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa terhadap materi-materi pembelajaran agar siswa dapat menerapkan konsep dari materi yang telah dipelajari di dalam kehidupan sehari-hari.
2. Meningkatkan motivasi belajar
Meningkatkan motivasi belajar, dengan quantum learning anak mampu mengembangkan motivasi belajarnya, karena quantum learning sebagai salah satu strategi pembelajaran yang dapat menciptakan suasana pembelajaran yang efektif, menggairahkan, dan menyenangkan.
3. Keterampilan belajar seumur hidup
Keterampilan belajar seumur hidup, dengan quantum learning siswa dapat memiliki keterampilan belajar membaca dengan cepat dengan memahami memilah dan menghafal segala jenis informasi, mencatat berbagai kejadian atau hasil yang diperoleh dalam proses belajar dengan cara yang cepat dan tepat.
4. Kepercayaan diri siswa
Kepercayaan diri siswa dapat meningkat dalam hal partisipasi individu, karena guru sudah menggunakan berbagai media pembelajaran serta memberi kesan dengan menonjolkan informasi yang akan disampaikan guru.
5. Sukses atau hasil belajar yang meningkat
Sukses atau hasil belajar meningkat, merayakan sebuah keberhasilan dalam proses belajar dapat meningkatkan kesuksesan atau meningkatkan hasil belajar siswa. Perayaan tersebut misalnya memberikan apresiasi kepada siswa yang berani maju dan menjawab pertanyaan dengan mengajak seluruh siswa di kelas bertepuk tangan atau guru sudah menyiapkan reward yang menarik untuk siswa.
Metode Pembelajaran Quantum Learning
Berikut ini beberapa metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Quantum Learning:
1. Peta konsep
Peta konsep adalah alat yang berguna dalam pembelajaran dan pengajaran karena membantu siswa memvisualisasikan dan memahami hubungan antara konsep-konsep yang berbeda. Peta konsep berupa inspirasi pemikiran yang dituangkan dalam bentuk citra atau grafik. Menurut Nacy Murgilulier sebelum mencari ilmu, kita memvisualisasikan gambar dengan pikiran kita dan mengkaitkannya dengan konsep-konsep.
2. Teknik memori
Teknik memori adalah suatu cara atau strategi untuk meningkatkan kemampuan daya ingat atau kemampuan memori seseorang. Teknik-teknik ini memungkinkan seseorang untuk mengingat informasi dengan lebih mudah dan efektif. Teknik memori memasukkan informasi ke dalam otak sesuai dengan cara kerja otak (brain-based technique). Dalam teknik ini perlu meningkatkan akitifitas dan efisiensi otak dalam menyerap dan menyimpan informasi.
3. Teknik plesetan kata
Teknik plesetan kata yaitu menggantikan kata susah yang ingin kita hafal dengan kata lain yang bunyinya menyerupai atau lucu. Metode pembelajaran teknik plesetan kata adalah suatu cara atau strategi belajar yang melibatkan penggunaan kata-kata yang berhubungan tetapi memiliki arti yang berbeda untuk membantu mengingat informasi dengan lebih mudah. Teknik ini didasarkan pada konsep bahwa otak lebih mudah mengingat kata-kata yang memiliki asosiasi atau hubungan dengan kata-kata lain.
Contohnya, misalnya jika seseorang ingin mengingat nama-nama negara-negara di Asia, mereka dapat menggunakan plesetan kata seperti “India – kainnya banyak”, “China – sinar matahari cerah”, “Jepang – jagoan teknologi”, “Korea – kuliner enak”, “Vietnam – vendor motor”, dan seterusnya.
4. System pasak lokasi
Sistem pasak lokasi yaitu teknik mengakses dan mengaktifkan memori semantik dan episodik. Saat kita berusaha menghafal, kita mengaktifkan memori semantik. Informasi yang kita sanggup kemudian dicantolkan pada lokasi yang berarti mengaktifkan memori episodik.
Metode pembelajaran sistem pasak lokasi adalah suatu cara atau strategi belajar yang melibatkan penggunaan gambaran mental atau visualisasi dalam mengingat informasi. Metode ini berguna dalam situasi di mana seseorang perlu mengingat urutan informasi tertentu atau menempatkan informasi dalam konteks tertentu. Dalam metode ini, seseorang membayangkan suatu lokasi atau tempat yang sangat familiar baginya, seperti kamar tidur atau sekolah, dan kemudian mengasosiasikan informasi yang ingin diingat dengan tempat-tempat tertentu di dalam lokasi tersebut.
Contohnya, seseorang dapat membayangkan kamar tidur mereka dan mengasosiasikan informasi yang ingin diingat dengan tempat-tempat tertentu di dalam kamar, seperti meja rias, lemari, atau tempat tidur. Misalnya, jika seseorang ingin mengingat urutan kata-kata tertentu, mereka dapat membayangkan meletakkan kata-kata tersebut di atas meja rias, kemudian di dalam lemari, dan akhirnya di atas tempat tidur.
Dengan menggunakan teknik sistem pasak lokasi, seseorang dapat dengan mudah mengingat informasi dalam urutan tertentu atau menempatkan informasi dalam konteks yang lebih jelas dan mudah diingat. Teknik ini dapat digunakan dalam berbagai situasi, seperti saat mempersiapkan ujian atau presentasi, atau bahkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengingat hal-hal seperti daftar belanja atau nomor telepon.
5. Teknik akrostik (jembatan keledai)
Teknik akrostik ialah teknik menghafal dengan mengambil aksara depan dari materi yang ingin diingat dan kemudian digabungkan hingga menjadi kependekan atau kata/kalimat lucu. Teknik akrostik dapat membantu siswa mempercepat proses mengingat kembali informasi yang telah dipelajari, karena informasi tersebut telah diorganisasi dan dihubungkan dengan kata-kata atau frasa yang mudah diingat melalui akronim. Selain itu, teknik ini juga dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan kognitif mereka dalam mengorganisir informasi dan membuat asosiasi antara konsep-konsep yang berbeda. Teknik akrostik dapat digunakan dalam berbagai mata pelajaran, seperti sains, matematika, bahasa, dan sejarah.