Analisis Kuantitatif
1. Metode Adisi Standar
Dua atau lebih sejumlah volume tertentu dari sampel dimasukkan ke dalam labu takar. Satu larutan diencerkan dengan volume tertentu kemudian larutan yang lain sebelum diukur absorbansinya ditambah terlebih dahulu dengan sejumlah larutan standar tertentu dan diencerkan seperti larutan pertama. Nilai absorbansi yang didapatkan dialurkan terhadap konsentrasinya, haruslah didapatkan garis lurus kemudian diekspolasi ke sumbu konsentrasi titik dimana sumbu itu terpotong memberikan konsentrasi larutan uji.
Perhitungan metode adisi standar
Menurut Hukum Beer akan berlaku:
Cx = Cs + [AX/(At-AX)]
Dimana:
Cx = konsentrasi cuplikan (sampel)
Cs = konsentrasi zat standar yang ditambahkan pada sampel
AX = absorbansi zat sampel
At = absorbansi zat sampel + zat standar
Sehingga dapat dibuat grafik antara At vs Cs yang linier dari ekstrapolasi ke At= 0, sehingga diperoleh:
Cx = Cs + [AX/(0-AX)]
Cx = Cs (-1)
Cx = -Cs
2. Metode Kurva Kalibrasi
Dalam metode kurva kalibrasi ini dibuat larutan standar. Larutan cuplikan dan larutan standar dihitung masing-masing tanpa dilakukan pencampuran antara larutan standar dan cuplikan. Kemudian dibuat grafik antara konsentrasi dengan absorbansi, konsentrasi larutan cuplikan dapat diukur dan diinterpolasi ke dalam persamaan garis lurus yang diperoleh dengan menggunakan program regresi linier pada kurva kalibrasi.
Didapatkan persamaan:
Y = a + b X
Keterangan:
Y = absorbansi unsur dalam cuplikan (ppm)
X = absorbansi hasil pengukuran cuplikan (ppm)
a = slope
b = gradient
Analisis Kualitatif
Dapat dilakukan satu persatu dengan menggunakan lampu katoda rongga sesuai unsur yang digunakan. Kemudian pada panjang gelombang radiasi resonansi (panjang gelombang karakteristik) untuk unsur yang diduga, diukur absorbansinya. Jika diperoleh absorbansinya, maka larutan mengandung unsur yang diduga. Jika tidak ada absorbansi, maka larutan tidak mengandung senyawa yang diduga