Lawang Sewu adalah sebuah bangunan bersejarah yang terletak di kota Semarang, Jawa Tengah. Bangunan ini dibangun pada tahun 1904 oleh arsitek Belanda, GH Frans Johan Louwen, sebagai kantor perusahaan kereta api Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Bangunan ini dibangun dengan arsitektur yang unik dan menarik. Didesain dengan gaya arsitektur Eropa, Lawang Sewu memiliki ciri khas berupa arsitektur yang klasik namun modern. Terdapat banyak ornament yang indah di dalam bangunan ini, seperti ukiran, relief, dan patung yang menambah keindahan bangunan. Beberapa bagian dari bangunan ini juga dibuat dengan bahan-bahan berkualitas tinggi, seperti marmer dan granit, yang membuat Lawang Sewu terlihat sangat mewah dan elegan.
Saat dibangun, Lawang Sewu diperuntukkan sebagai gedung kantor perusahaan kereta api Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) yang mengatur jalur kereta di Jawa Tengah. Namun, saat pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai kantor militer Jepang. Kemudian setelah kemerdekaan, bangunan ini digunakan sebagai kantor militer TNI Angkatan Darat.
Setelah masa pendudukan Jepang berakhir, Lawang Sewu mengalami masa kemerosotan. Beberapa bagian dari bangunan ini rusak akibat perang, dan bangunan ini juga mengalami perubahan fungsi. Namun, pada tahun 1990-an, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk merestorasi bangunan ini dan mengubahnya menjadi museum. Saat ini, Lawang Sewu telah ditransformasikan menjadi sebuah museum yang dapat dikunjungi oleh masyarakat. Museum ini menyimpan banyak koleksi sejarah yang menarik, seperti foto-foto masa lalu, peralatan militer, dan benda-benda bersejarah lainnya.
Di dalam Lawang Sewu, terdapat banyak ruangan yang dapat dikunjungi, seperti ruang pamer, ruang pertunjukan, ruang penginapan, dan ruang kantor. Ada juga beberapa ruangan yang khusus digunakan untuk keperluan militer saat itu, seperti ruang latihan dan ruang pertemuan.
Selain arsitektur yang menarik, Lawang Sewu juga memiliki mitos yang menarik di sekitarnya. Beberapa orang menganggap bangunan ini dikutuk karena dipercayai banyak hantu yang berkeliaran di dalamnya. Mitos yang melekat pada Lawang Sewu adalah bahwa bangunan ini dipercayai sebagai tempat berhantu. Beberapa orang menganggap bahwa hantu-hantu yang berkeliaran di dalam bangunan ini adalah hantu-hantu yang tewas saat pendudukan Jepang di Indonesia. Ada juga yang menganggap bahwa hantu-hantu tersebut adalah para pekerja yang tewas saat bangunan ini dibangun.
Mitos ini semakin menguat karena beberapa kejadian yang dianggap aneh yang terjadi di dalam bangunan ini. Beberapa orang mengatakan bahwa mereka melihat sosok-sosok yang tidak jelas atau mendengar suara-suara yang tidak jelas saat berada di dalam Lawang Sewu. Ada juga yang mengatakan bahwa mereka merasa tidak nyaman atau merasa dalam bahaya saat berada di dalam bangunan ini.
Mitos ini sebenarnya tidak berdasar karena hantu-hantu tersebut merupakan kisah-kisah dongeng yang diciptakan oleh orang-orang setempat. Beberapa ahli menganggap bahwa mitos ini hanyalah hasil dari imajinasi yang berlebihan atau dari kejadian-kejadian yang tidak dapat dijelaskan secara rasional. Namun, mitos ini justru menambah daya tarik Lawang Sewu sebagai tempat wisata yang menarik bagi siapa saja yang ingin merasakan sensasi mengunjungi tempat yang dipercayai berhantu.
Lawang Sewu adalah contoh dari bangunan bersejarah yang memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia. Bangunan ini menjadi tempat penting dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia dan juga menjadi tempat penting dalam sejarah pendudukan Jepang di Indonesia. Lawang Sewu adalah tempat wisata yang menarik bagi siapa saja yang ingin mengetahui sejarah dan arsitektur bangunan bersejarah