Tujuan Praktikum
Mempelajari reaksi reduksi ion besi (III) secara fotokimia dan mempelajari pemanfaatannya untuk cetak biru
Landasan Teori
- Fotokimia merupakan ilmu yang mempelajari interaksi antara atom, molekul kecil, dan cahaya atau radiasi elektromagnetik.
- Logam besi mudah larut dalam asam-asam mineral encer.
- Ion besi (III) dalam larutan mudah tereduksi menjadi besi (II) dengan reduktor-reduktor lemah, seperti ion I-.
- Dalam larutan ion besi (III) membentuk kompleks dengan molekul air sebagai ligannya.
- Fotokimia reduksi besi (III) menjadi besi (II) dimanfaatkan pada proses percetakan.
- Banyaknya ion besi (III) yang tereduksi menjadi besi (II) oleh pengaruh cahaya dapat ditunjukkan oleh kepekatan warna biru (biru turnbull).
Alat & Bahan
Alat :
- 1 buah gelas beker 400 ml
- Ruang gelap (almari)
- Keping kaca
- Penjepit
- 3 buah cawan petri
Bahan
- Asam oksalat 1 M
- Diamonium hidrofosfat 0,1 M
- Larutan besi (III) klorida 0,1 M
- Kertas HVS dan kertas kalkir
- Larutan asam klorida 0,1 M
- Larutan kalium heksasianoferat (III) 0,1 M
- Larutan kalium dikromat 0,03 M
- Kertas saring
Cara Kerja
- Dibuat larutan campuran antara larutan FeCl3 dengan (NH4)2HPO4
- Larutan disimpan dalam ruang gelap (almari)
- Ditambahkan larutan asam oksalat, kemudian diaduk dalam ruangan itu juga.
- Diambil 4 helai kertas HVS dan dicelupkan ke dalam larutan dalam almari.
- Kertas tersebut dikeluarkan dan diletakkan diantara 2 kertas saring, dibiarkan selama 15 menit hingga kering (kertas peka).
- Dibuat objek di atas kertas kalkir
- Objek diletakkan di atas kertas peka dan dijepit dengan 2 keping kaca
- Dikenai sinar matahari
- Dicelupkan ke dalam larutan ion heksasianoferrat (III) 0,1 M
- Dicelupkan ke dalam larutan kalium dikromat encer 0,03 M
- Dicuci dengan HCl 0,1 M
- Dicuci dengan air kran
- Dikeringkan
Hasil & Pembahasan
- FeCl3 berfungsi sebagai pengoksidasi dan penghasil ion Fe 3+ sedangkan [(NH4)2HPO4] memperlambat reaksi reduksi besi. Reaksi yang terjadi: FeCl3 + [(NH4)2HPO4 –>FePO4 +2NH4Cl +HCl
- Asam oksalat berfungsi sebagai reduktor yang akan mereduksi ion besi (III) menjadi ion besi (II). Reaksi yang terjadi : 2 FePO4 + 3H2C2O4 –> 2 FeC2O4 +2H3PO4 + 2 CO2
- Pembuatan kertas peka menggunakan kertas HVS yang dilakukan di dalam ruang gelap dengan mencelupkan dalam larutan
- Kertas peka dikeringkan dengan kertas saring karena mempunyai daya serap yang tinggi.
- Object yang akan dicetak di kertas peka ditulis di kertas kalkir
- Kertas kalkir diatas kertas peka di dijepit dengan plat kaca dan disinari dibawah sinar matahari dengan variasi waktu 5 menit dan 15 menit
- Kertas peka dicelupkan [K3Fe(CN)6] menghasilkan warna biru turnbull. Reaksi yang terjadi : Fe2+ + [Fe(CN)6]3- –> Fe3+ + [Fe(CN)6]4- ; 4Fe3+ + 3[Fe(CN)6]4- –> Fe
4[Fe(CN)6]3. - Dicelupkan ke dalam K2Cr2O7 untuk menghilangkan kotoran dari ion heksasianoferat. Reaksi yang terjadi : 3 K2Cr2O7 + 2 [Fe(CN)6]3- –> 2K3[Fe(CN)6] +3Cr2O72-
- Dicelupkan dalam HCl untuk membersihkan sisa kotoran yang tidak terikat pada K2Cr2O7. Reaksi yang terjadi : K2Cr2O7 + 2 HCl –> 2 KCl +H2Cr2O7
- Hasil yang didapat object yang dicetak pada penyinaran 5 menit lebih jelas daripada penyinaran 15 menit
- Hasil yang didapat pada variasi larutan lama dan baru tidak ada perbedaan.
Kesimpulan
- Fe3+ dapat direduksi menjadi Fe2+ dengan bantuan sinar matahari disebut sebagai fitokimia
- Warna cetak biru (biru trunbul) dihasilkan dari reaksi antara ion Fe2+ dengan ion heksasianoferat (III)