Kelebihan dan Kelemahan AAS
Kelebihan AAS
- Selektif, bebas dari gangguan analit-analit lain. Kalaupun ada, mudah diatasi.
- Spesifik
- Sensitifitas tinggi, dapat menganalisi ion logam dalam konsentrasi μg/L – mg/L.
- Cepat dan mudah diotomatisasi
- Relatif mudah digunakan
- Ketelitian yang tinggi
- Pengoperasian yang mudah
- Prosedur standarnya tersedia hamir untuk semua logam.
Kelemahan AAS
- Sampel berupa larutan, dan sebagian besar air. Sehingga yang menarik untuk dipelajari seperti, tanah, jaringan hewan, tanaman, mineral membutuhkan preparasi yang rumit untuk membentuk analit siap uji. Dekomposisi material-material ini biasanya membutuhkn treatment yang keras pada temperatur tinggi sehingga berpotnsi kehilangan analit oleh penguapan atau sebagai partkulat dalam asap.
- Hanya dapat mengukur logam-logam secara total, tidak daat membedakan spesi-spesinya seperti, bilangan oksidasi, logam bebas atau terikat dengan molekul lain seperti metalloprotein, organologam, dsb.
Gangguan-Gangguan dalam Metode AAS
Gangguan kimia
Gangguan kimia terjadi apabila unsur yang dianalisis mengalami reaksi kimia dengan anion atau ketion tertentu dengan senyawa yang refraktori, sehingga tidak semua analit dapat teratomisasi. Untuk mengatasi gangguan ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1) penggunaan suhu nyala yang lebih tinggi, 2) penambahan zat kimia lain yang dapat melepaskan kation atau anion pengganggu dari ikatannya dengan analit. Zat kimia lain yang ditambahkan disebut zat pembebas (Releasing Agent) atau zat pelindung (Protective Agent).
Gangguan Matrik
Gangguan ini terjadi bila sampel mengandung banyak garam ayau asam, atau bila pelarut yang digunakan tidak menggunakan pelarut zat standar, atau bila suhu nyala untuk larutan sampel dan standar berbeda. Gangguan ini dalam analisis kualitatif tidak terlalu bermasalah, tetapi sangat mengganggu dalam analisis kuantitatif. Untuk mengatasi gangguan ini dalam analisis kuantitatif dapat digunakan cara analisis penambahan satandar (Standar Adisi).
Gangguan Ionisasi
Gangguan ionisasi terjadi bila suhu nyala api cukup tinggi sehingga mampu melepaskan elektron dari atom netral dan membentuk ion positif. Pembentukan ion ini mengurangi jumlah atom netral, sehingga isyarat absorpsi akan berkurang juga. Untuk mengatasi masalah ini dapat dilakukan dengan penambahan larutan unsur yang mudah diionkan atau atom yang lebih elektropositif dari atom yang dianalisis, misalnya Cs, Rb, K dan Na. Penambahan ini dapat mencapai 100-2000 ppm.
Absorpsi Latar Belakang (Back Ground)
Absorpsi Latar Belakang (Back Ground) merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan adanya berbagai pengaruh, yaitu dari absorpsi oleh nyala api, absorpsi molekular, dan penghamburan cahaya.
Penerapan Metode AAS
AAS sensitif untuk penentuan kuntitatif lebih dari 60 unsur logam atau metalloid. AAS dapat mengukur kandungan unsur logam dan semi logam secara langsung dalam larutan atau padatan yang dilarutkan terlebih dahulu. Berikut bebrapa contoh penggunaan AAS:
- Karakterisasi SiO2 dari abu sekam.
- Uji penyerapan ion Au pada kitosan.
- Pengujian cemaran logam pada air minum
- Kandungan logam berat besi pada air, sedimen, dan kerang hijau
- Analisis kandungan Pb.