Hukum Woodward-Fieser
Hukum Woodward-Fieser digunakan untuk menemukan posisi absorsi maksimal (panjang gelombang maksimum suatu senyawa). Efek dari gugus substituen terhadap panjang gelombang maksimum suatu senyawa dapat diidentifikasi dengan hukum Woodward-Fieser ini. Selisih nilai panjang gelombang maksimum yang dihasilkan dengan proses pengamatan adalah sebesar 5-6%, tetapi perhitungan dengan penggunaan dengan hukum Woodward-Fieser ini adalah hasil yang sebenarnya. Karena dari proses pengamatan secara langsung dimungkinkan terjadinya kesalahan dalam pengamatan (faktor ketelitian).
Kromofor Enon
Kromofor enon atau ketena terkonjugasi berdasarkan pengelompokan Woodward-Fieser ada 3 jenis, yaitu :
a. Enon Bukan Siklik
b. Enon Siklik Lingkar-6
c. Enon Siklik Lingkar-5
Harga dasar ketiga enon tersebut, jenis substituen, dan besar tambahan nilai λ nya disajikan dalam tabel dibawah ini:
Enon dasar dan jenis substituen | Tambahan harga λ (nm) |
Enon bukan siklik | 215 |
Enon siklik lingkar-6 | 215 |
Enon siklik lingkar-5 | 202 |
Tambahan C=C eksosiklik | 5 |
Tambahan konjugasi ikatan rangkap | 30 |
Tambahan homodiena C=C-C=C | 60 |
Tambahan (-R)/sisa cincin – Posisisi α – Posisi β – Posisi δ atau lebih tinggi | 10 12 18 |
Gugus polar –OH – Posisi – Posisi β – Posisi δ | 35 30 50 |
Gugus –OC(O)CH3 (asetat), α, β, δ | 6 |
Gugus –OCH3 – Posisi α – Posisi β – Posisi γ – Posisi δ | 35 30 17 31 |
Gugus Cl – Posisi α – Posisi β, γ, δ | 15 12 |
Gugus Br – Posisi α, γ, δ – Posisi β | 25 30 |
Gugus –NR2 | 39 |