Table of Contents

Contoh Implementasi Model Pembelajaran Group Investigation pada Materi Kimia Koloid

Pengertian Model Group Investigation

Salah satu contoh model pembelajaran kolaboratif adalah Group Investigation (GI). Group Investigation (GI) adalah salah satu tipe pembelajaran kolaboratif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur penguatan. Dalam model ini, para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas empat sampai enam orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya. Guru memberikan permasalahan yang harus dipelajari, lalu siswa bekerja dalam tim mereka. Untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran, selanjutnya diadakan evaluasi pada tahapan akhir pembelajaran.

Tahapan Model Pembelajaran Group Investigation (GI)

Model pembelajaran GI terdiri dari enam langkah yaitu;

  1. Tahap Penentuan Topik: Tahap pertama dalam model pembelajaran Group Investigation adalah menentukan topik atau masalah yang akan diinvestigasi oleh kelompok. Dalam tahap ini, guru dan siswa bekerja sama untuk memilih topik yang relevan dengan kurikulum dan menarik bagi siswa, sehingga dapat memotivasi siswa untuk melakukan investigasi.
  2. Pembagian Tugas: Setelah topik dipilih, tahap selanjutnya adalah pembagian tugas di antara anggota kelompok. Setiap anggota kelompok diberikan tugas yang sesuai dengan keahlian masing-masing, sehingga setiap orang dapat berkontribusi secara maksimal dalam proses pembelajaran.
  3. Pengumpulan Data: Tahap ketiga adalah pengumpulan data dari berbagai sumber, seperti buku, internet, wawancara, atau observasi. Dalam tahap ini, siswa belajar untuk mengumpulkan informasi yang relevan dan akurat, serta mengembangkan keterampilan dalam mencari sumber informasi yang terpercaya.
  4. Analisis Data: Setelah data terkumpul, kelompok akan melakukan analisis data. Tahap ini melibatkan pembelajaran kritis dan reflektif, di mana siswa harus memahami dan menganalisis data yang telah terkumpul untuk mengidentifikasi pola atau tren.
  5. Presentasi: Tahap kelima adalah presentasi hasil investigasi. Dalam tahap ini, siswa belajar untuk berkomunikasi secara efektif dan presentasi hasil investigasi dalam bentuk poster, presentasi, atau laporan tertulis.
  6. Refleksi: Tahap terakhir adalah refleksi atas proses pembelajaran. Dalam tahap ini, siswa berkesempatan untuk merefleksikan apa yang telah dipelajari, bagaimana cara mereka bekerja sama dalam kelompok, dan mengatasi tantangan yang mereka hadapi dalam proses pembelajaran. Refleksi ini akan membantu siswa meningkatkan keterampilan belajar mereka.

Implementasi Model Pembelajaran Group Investigation Pada Materi Kimia

Model pembelajaran ini dapat diterapkan pada materi kimia. salah satu materi kimia yang dapat diterapkan menggunakan metode pembelajaran ini yaitu tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan, koloid, laju reaksi, teori asam basa dsb. Salah satu contoh implementasi metode group investigation pada materi koloid adalah sebagai berikut:

  1. Guru membentuk beberapa kelompok yang berisi 5-6 anggota secara heterogen berdasarkan tingkat prestasinya. Seperti siswa yang pintar dicampur dengan yang biasa aja. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa.
  2. Setiap kelompok menetapkan tujuan belajar bersama tentang materi koloid dan membagi tugas masing-masing. Setiap siswa diberikan modul, dari modul yang diberikan diharapkan siswa mampu menentukan tujuan apa yang akan diinvestigasi melalui materi koloid.
  3. Semua siswa dalam kelompok dapat menjawab LKS, berdiskusi tentang submateri yang akan dibahas dan mengisi lembar kerja yang telah tersedia. Siswa juga dapat mengumpulkan sumber untuk memecahkan masalah yang ingin di investigasi. Pada tahap ini diharapkan siswa dapat berperan aktif dalam menyampaikan pendapat ketika berdiskusi. Mereka dapat menumbuhkan kreatifitas di dalam diskusi tersebut serta dapat memecahkan masalah yang dipilih untuk diinvestigasi. Untuk menilai keaktifan siswa dalam berdiskusi di kelompok, guru menugaskan ketua kelompok untuk mencatat siswa yang aktif dalam kelompok. Beberapa contoh sub materi yang dapat digunakan pada materi koloid adalah sebagai berikut: mengelompokkan campuran yang ada di lingkungan ke dalam suspensi kasar, sistem koloid, 8 macam sistem koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi, penggunaan sistem koloid (bidang industri, kosmetik, makanan, farmasi dll) serta sifat-sifat koloid.
  4. Setelah menentukan sub materi dan memecahkan masalah yang ingin di investigasi, setiap anggota kelompok melakukan kerjasama untuk melakukan investigasi. Langkah yang harus dilakukan yaitu siswa mengidentifikasi dan mengumpulkan data. Data yang didapat dapat dilakukan dengan mengamati mendemonstrasikan, menganalisis, dan mengevaluasi. Submateri yang dapat diamati oleh siswa seperti efek tyndall pada sifat pada koloid dan siswa juga mendemontrasikan seperti membuat buih sabun, keju, santan, susu sebagai jenis dari koloid. Setelah mengamati dan mendapatkan data yang ada maka siswa dapat menarik kesimpulan. Kesimpulan yang diambil dapat dilakukan dengan cara berdiskusi, dimana setiap anggota kelompok menarik kesimpulan secara individu baru setelah itu setiap anggota kelompok mengutarakan pendapatnya. Pendapat-pendapat yang disampaikan dapat didiskusikan kembali. Hal ini bertujuan agar setiap anggota kelompok harus berperan aktif, tidak hanya siswa yang pintar saja yang dapat aktif melakukan diskusi. Ketua kelompok dapat mencatat keaktifan mereka.
  5. Setelah kelompok kolaboratif menyepakati hasil pemecahan masalah dan dapat menarik kesimpulan, maka selanjutnya yaitu masing masing siswa menulis laporan secara individu dengan lengkap dan sesuai dengan format yang telah diberikan oleh guru. Penyusunan laporan dapat dilakukan dengan menyertakan teori-teori yang mendasari tentang apa yang telah dinvetigasi.
  6. Guru menunjuk salah satu kelompok secara acak untuk melakukan presentasi hasil diskusi kelompok kolaboratifnya di depan kelas. Siswa pada kelompok lain dapat mengamati, mencermati kelompok yang sedang presentasi. Kemudian pada kelompok lain dapat membandingkan hasil presentasi tersebut dengan hasil yang telah mereka peroleh. Setiap siswa dapat menanggapi dan bertanya kepada kelompok yang sedang presentasi. Siswa yang presentasi dapat menampung semua pertanyaan dan menjawabnya. Sedangkan guru dapat menilai setiap keaktifan siswa di dalam diskusi. Siswa yang bertanya dan dapat menjawab pertanyaan secara benar akan mendapat nilai yang lebih dari guru sebagai keaktifannya di dalam diskusi. Setelah siswa selesai berdiskusi, guru dapat mengevaluasi tentang apa yang telah didiskusikan siswanya. Guru juga dapat menambahkan dan membetulkan jawaban serta menjelaskannya kembali.
  7. Laporan masing-masing siswa dikumpulkan dan disusun sesuai dengan kelompok kolaboratifnya.
  8. Laporan siswa yang telah dikumpulkan selanjutnya akan dikoreksi oleh guru.  Laporan tersebut akan dikoreksi sesuai denga format yang telah diberikan dan kesesuaiannya dengan materi yang telah dinvestigasi. Guru juga dapat menambahkan komentarnya di dalam laporan. Setelah laporan dinilai, laporan dapat dikembalikan ke siswa agar siswa mengetahui kesalahannya dan melakukan perbaikan. Hasil tersebut dapat digunaakan acuan siswa dalam menulis laporan jika dilakukan model pembelajarn selanjutnya.
  9. Guru Memberikan tes diakhir pokok bahasan yang menjadi bahan penilaian. Tes yang dilakukan adalah untuk menilai seberapa jauh siswa memahami tentang materi koloid.

Baca Artikel Lainnya

Pengertian, Prinsip Dasar, Komponen-Komponen dan Cara Kalibrasi pH Meter

Pengertian dan Prinsip Dasar pH Meter Instrumen pH meter adalah peralatan laboratorium yang digunakan untuk menentukan pH atau tingkat keasaman dari suatu sistem larutan. (Beran, 1996). Pada prinsipnya pengukuran suatu

Laporan Praktikum Kimia Organik: Isolasi Senyawa Kimia Organik (Destilasi Uap Daun Minyak Kayu Putih)

Tujuan 1. Menunjukkan kemahiran dalam melakukan proses isolasi dengan destilasi sederhana. 2. Mendapatkan fraksi hasil destilasi daun daun minyak kayu putih Landasan Teori Kandungan yang terdapat dalam daun kayu putih

Pembentukan Atom-Atom Bebas Pada Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) Dan Syarat Analisis Menggunakan (AAS)

Pembentukan Atom-Atom Bebas Kemampuan menghasilkan atom bebas merupakan kunci sukses dalam AAS. Untuk menghasilkan atom-atom bebas digunakan atomizer yang dapat berupa nyala api, karbon atomizer, atau plasma atomizer (misal generator

Pengertian Sitasi Dan Tata Cara Mensitasi Artikel Jurnal Model APA Dan MLA

Pengertian Sitasi Sitasi atau kutipan adalah sebuah istilah yang menyatakan adanya informasi mengenai referensi yang digunakan oleh seseorang ketika mengambil tulisan dari berbagai sumber untuk karya ilmiah yang dihasilkannya. Ada

Pengertian dan Metode Instrumen Coulometri

Pengertian Coulometri Coulometri adalah suatu metode analisis yang didasarkan pada prinsip kuantitas kelistrikan (pengukuran coulomb), yang mempelajari hubungan antara konsentrasi dengan muatan listrik. Coulomb merupakan kuantitas kelistrikan yang melibatkan jumlah

Sumber Penyebab Pencemaran Udara dan Hujan Asam

Pendahuluan Udara merupakan sumber yang paling penting bagi kehidupan manusia. Contohnya yaitu sebagai sumber untuk bernafas dan masih banyak lagi. Tidak hanya sebagian manusia saja yang dapat memanfaatkan udara. Hewan,